Minggu, 24 Juli 2011

XL

Base Transceiver Station (BTS)

Secara berkesinambungan kami membangun jaringan BTS untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas jaringan. Belanja modal XL pada 2007 adalah sebesar USD 700 juta. Setengah dari belanja modal tersebut digunakan untuk memperluas dan memperkuat cakupan di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Sepertiga lainnya untuk membangun jaringan BTS di Pulau Sumatera dan sisanya untuk jaringan di Indonesia bagian Timur. Pada akhir 2007, jangkauan jaringan XL telah mencapai 90% cakupan populasi Indonesia. Sampai akhir tahun 2007, XL telah menyiapkan perluasan jaringan hingga ke Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. XL juga hadir di kota-kota besar Indonesia bagian timur yang meliputi Ambon, Ternate, Jayapura, Porong, Timika, Merauke dan Kupang. Dengan demikian, jaringan XL akan membentang, sepanjang Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.



Sepanjang tahun 2007, XL berhasil menambah 3.897 BTS sehingga XL secara total telah memiliki 11.157 BTS di sepanjang Indonesia, yang tersebar sepanjang Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada akhir tahun 2007, ketersediaan Base Station Subsystem XL secara nasional adalah 99%.




Infrastruktur Jaringan

Di tahun 2007, XL dengan sukses memperluas dan meningkatkan jaringan serat optik di beberapa kota besar di Indonesia. Untuk Pulau Jawa dimana terdapat lebih dari 62% pelanggan, XL telah mempunyai jaringan serat optik yang terdiri dari jaringan utama (backbone) dan jaringan penghubung (ring). Serat optik berkapasitas tinggi ini membentang sepanjang jalan kereta api di pulau Jawa, dari Jawa Barat hingga Surabaya dan Pasuruan di Jawa Timur. Sepanjang tahun 2007, kami telah menginstalasi lebih dari 3.000 km jaringan optik sehingga total jaringan serat optik (kabel laut dan darat) adalah lebih dari 9.000 km.



Sementara itu, XL telah membangun kabel bawah laut dengan kapasitas terpasang hingga 10 gigabytes per detik dari Jawa Timur ke Bali, Nusa Tenggara, dan berakhir di Sulawesi Selatan. Perseroan juga memiliki kabel bawah laut yang menghubungkan Sulawesi Tengah dengan Sangatta di Kalimantan. Jaringan kabel bawah laut di Ancol, Jakarta Utara terhubung dengan Batam yang melalui Pulau Bangka dilanjutkan ke kepulauan Riau lalu ke Jambi dan berakhir di Batam. Di Sumatera, XL telah membangun jaringan yang menghubungkan kota-kota besar di sepanjang Sumatera. Jaringan utama di Sumatera akan dihubungkan ke Pulau Jawa melalui kabel bawah laut dari Anyer ke Kalianda yang sedang dalam proses pembangunan.



Sehubungan dengan perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil mengaplikasikan teknologi terbaru dengan membangun jaringan multipleks berkapasitas sangat tinggi (10 Gbps) DWDM Network, MPLS dan NGN Network disamping teknologi TDM konvensional yang sudah ada seperti PDH, SDH dan C-WDM.





Akses ke Jaringan Internasional

Di akhir tahun 2007, XL telah mengoperasikan proyek sistem serat optik bawah laut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang menghubungkan Batam dengan Sungai Rengit di Johor, Malaysia. Dengan teknologi tinggi yang dimilikinya, BRCS menawarkan solusi komunikasi melalui jaringan internasional dengan kecepatan tinggi, kapasitas besar, serta tarif yang kompetitif. Selain BRCS, kami juga mempunyai jaringan digital microwave yang menghubungkan Batam dengan Singapura dan Batam dengan Penggarang (Malaysia). Jaringan ini berlaku sebagai rute alternatif untuk menghubungkan jaringan XL di Indonesia dengan jaringan internasional.

Switching

Saat ini XL telah mengimplementasikan teknologi switch terkini yaitu NGN (New Generation Network) yang merupakan perpaduan antara MGW (Media Gateway) dan MSC-S (MSC-Serve). Teknologi berbasis IP ini menggantikan teknologi sebelumnya yang berbasis TDM. Penggunaan teknologi terbaru ini menjamin ketersediaan kapasitas serta peningkatan kualitas jaringan XL.



Dengan kecanggihan yang dimiliki, Perseroan dapat selalu memberikan kualitas terbaik bagi pelanggan. Di akhir tahun 2007, XL Successful Call Rate adalah 95% sedangkan Call Completion Rate adalah 99% dan Blocking Rate dibawah 1%.



Disaster Recovery Center

XL juga telah berhasil membangun gedung khusus network di Bintaro dan sedang dalam perencanaan untuk membangun gedung yang serupa di area Bandung dan Surabaya. Gedung khusus network ini dibangun sebagai bagian rencana strategis jangka panjang XL untuk memperkuat dan mengantisipasi permintaan kapasitas dan sistem DRP (Disaster Recovery Plan).



Sistem Penagihan

Sejak 2003, kami telah menjadi operator pertama di Indonesia yang mengimplementasikan “Convergence Billing System”. Dengan adanya sistem ini, data pelanggan prabayar dan pasca bayar dapat diproses dengan sistem yang sama dan memungkinkan kami untuk lebih fleksibel dalam menciptakan program-program marketing untuk para pelanggan dengan perhitungan tagihan yang akurat sampai dengan detik terakhir.




o 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More